Webinar FK Huaqiao untuk Pemikiran Kesehatan Publik, termasuk Bedah Saraf
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 13 Desember 2022/Indonesia Media – Salah satu maestro bedah saraf Indonesia, Prof. Satyanegara mengaku lebih familiar persoalan kesehatan public di Amerika, Eropah tapi mulai mencurahkan perhatian dan pemikiran kepada Tiongkok, terutama setelah terindikasi penurunan kurva penyebaran angka Covid-19. Ia belum bisa memastikan mengenai kebijakan partial lockdown di beberapa kota di Tiongkok dengan kebutuhan dokter bedah saraf. “Mungkin ada kaitannya. Terus terang, saya lebih banyak (menghabiskan waktu) sekolah di Jepang, berhubungan (kesehatan public) dengan Amerika, Eropah. tapi dengan Tiongkok, baru beberapa kali termasuk webinar dengan fakultas kedokteran (FK) Universitas Huaqiao,” Satyanegara mengatakan kepada Redaksi
Ilmu bedah saraf bisa saja dipusatkan pada beberapa program spesialis FK di Tiongkok. Sehingga beberapa materi perkuliahan dengan bahasa mandarin. Ia terdorong juga menulis beberapa buku ilmu bedah saraf dalam bahasa mandarin. Selama ini, buku-buku ilmu bedah saraf sudah dibuat sampai seri ke VI (enam). “Kita, ahli-ahli bedah saraf di Indonesia bisa saja memberikan satu sumbangsih kepada negara lain. Keahlian kita termasuk dokter bedah saraf bisa memberi kontribusi khususnya untuk kesehatan masyarakat dalam dan luar negeri. Negara bisa lebih baik kalau penduduknya sehat,” kata Satyanegara.
Sejak webinar dengan dekan dan jajaran FK Universitas Huaqiao, ia belum membahas secara detail mengenai kondisi bedah saraf di Tiongkok. Termasuk rasio jumlah dokter bedah saraf dan kebutuhannya di Tiongkok. “Saya belum tahu secara detail. Terus terang, saya kurang sreg (pembahasan) dengan system online. (harapannya) sebaiknya ada pertemuan resmi tatap muka secara langsung dengan dekan FK Huaqiao. Tetapi setahu saya, sistem sosial kemasyarakatan Tiongkok, termasuk disiplin terhadap peraturan sangat ketat, sehingga saya perlu pelajari lebih mendalam,” kata Satyanegara. (sl/IM)
Tiongkok kini, luarbiasa majunya dlm berbagai bidang. Kita(Indonesia) sdh seharusnya belajar menimba IPTEK kesana. Salah satu bukti juragan disway, punya hati baru dari mana?Anda sdh tau.
Salam damai selalu.