Webinar FK Huaqiao Tiongkok dengan Prof. Satyanegara Akan Ditindaklanjuti
dilaporkan: Setiawan Liu
Jakarta, 8 Desember 2022/Indonesia Media – Webinar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Huaqiao, Tiongkok dengan dokter/ahli bedah saraf Prof. Satyanegara baru sebatas langkah awal strategis pengembangan kerjasama bidang pendidikan serta kualitas lulusan khususnya program studi (prodi) spesialis bedah saraf. Webinar yang berlangsung hampir satu jam, termasuk 10 menit sesi tanya jawab, akan ditindaklanjuti dengan pertemuan langsung pimpinan FK Huaqiao dengan Satyanegara. “Sebelumnya, Dekan (Ketua prodi) berencana temu saya, tapi tidak sempat karena pandemic covid. Akhirnya untuk tahap awal, kami sepakati (pertemuan) virtual atau zoom meeting,” Satyanegara mengatakan kepada Redaksi di ruang kerjanya di Rumah Sakit Tzu Chi, Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta Utara.
Webinar berlangsung jam 18.00 (Waktu Indonesia) atau jam 19.00 (Waktu Beijing) diikuti oleh dekan, wakil dekan dan jajaran FK Huaqiao serta beberapa mahasiswanya. Undangan dikirim kepada Satyanegara sekitar tiga minggu sebelum hari-H Webinar. Tetapi staf administrasi FK Huaqiao yang mengirim undangan tersebut. Satyanegara sengaja memilih tempat webinar di Rumah Sakit Tzu Chi, karena lebih tenang. Terbukti, sejak mulai berbicara memberi presentasi mengenai bedah saraf dan perkembangannya ke depan, ia semakin semangat. “Semakin ngomong (presentasi), (peserta webinar) semakin serius dan saya semakin ‘panas’ (bersemangat). Untungnya, asisten saya yang bantu mempersiapkan perangkat komputer dan jaringan (wifi, link) standby di samping saya. Dekan FK Huaqiao juga semangat dan aktif menjelaskan mengenai perkembangan dan kebutuhan tenaga dokter bedah saraf untuk tangani pasien di Tiongkok,” kata pemilik nama Tionghoa Oei Kim Seng.
Peningkatan kualitas SDM, lulusan FK Huaqiao juga menjadi tantangan ke depan dan pengembangan pendidikan kedokteran modern. Sehingga kerjasama dengan berbagai negara, terutama para ahlinya sangat dibutuhkan. Kondisi FK Huaqiao sampai saat ini, baru akan meluluskan beberapa sarjana kedokteran (S.Ked). karena FK nya baru berdiri tahun 2017 yang lalu. “Saya sempat tanya langsung kepada Dekan (Huaqiao) mengenai lamanya masa studi (penyelesaian pendidikan), ternyata lima tahun juga sama seperti fakultas-fakultas kedokteran di Indonesia. Sehingga Dekannya juga meminta saya untuk strategis memotivasi anak-anak muda yang menekuni ilmu kedokteran. (Dekan Huaqiao) mau dapat gambaran mengenai peningkatan pendidikan kedokteran, termasuk bedah saraf. Sarana prasarana FK Huaqiao sudah ada, termasuk laboratorium anatomi,” kata Satyanegara. (sl/IM)