Upaya Memikat Investor Guangdong Beauty, BKPM Tawarkan Berbagai Fasilitas Kemudahan
dilaporkan: Liu Setiawan
Jakarta, 28 Juni 2024/Indonesia Media – Kementerian Investasi/BKPM meyakinkan para calon investor termasuk dari Tiongkok mengenai peluang, potensi serta kondisi investasi dengan berbagai fasilitas dan proyek seperti penawaran ready-to-offer untuk industry kendaraan listrik, manufacture, pengolahan makanan, pertanian, dan lain sebagainya. Indonesia diyakini melakukan transformasi ekonomi dan siap sebagai negara destinasi investasi serta penyebaran informasi. “kami support, bantu mempertemukan dengan institusi pemerintahan, asosiasi yang lain. Sudah banyak sekali kawasan ekonomi khusus (KEK) yang nantinya ada treatment istimewa terkait pajak untuk investor,” kata direktur promosi wilayah asia timur/selatan, timur tengah dan afrika BKPM, Cahyo Purnomo pada forum pertemuan dengan 40 delegasi Guangdong Beauty & Cosmetics Association.
Investment project ready-to-offer (IPRO) memungkinkan investor baik dalam maupun luar negeri tidak mulai nol, tapi sebagian sudah siap. Proyek, business plan, lokasi dan lain sebagainya sudah tersedia, dan memang disiapkan sedari awal. Tahun ini, ada 81 proyek yang sudah kelayakan ekonominya sudah dikurasi. Ke-81 proyek tersebut mencakup berbagai bidang termasuk manufaktur, infrastruktur, pariwisata, kawasan industry, energi baru dan terbarukan dan lain sebagainya. “sebagian juga, berupa proyek kerjasama dengan BUMN (badan usaha milik negara) Indonesia, dan industri kecantikan dan kosmetik belum banyak di Indonesia. Saya senang sekali ada kunjungan delegasi (Guangdong beauty), dan diharapkan menjadi kesempatan baru untuk pengembangan industry kecantikan dan kosmetik di Indonesia. Semoga logo Guangdong bisa masuk pada setiap kali presentasi BKPM,” kata Cahyo Kumolo.
Di tempat yang sama, CEO Guangzhou Cosmeceutical Daily Chemical Co., Ltd., Paul Zhang mengaku sempat temu dengan beberapa investor Tiongkok yang sudah beberapa tahun berusaha di Indonesia. Selain regulasi dan fasilitas, ia juga sempat keheranan mengetahui salah satu investor Tiongkok dengan pelabuhannya terintegrasi dengan area industry. Pelabuhan yang terintegrasi bisa meningkatkan efisiensi biaya logistic untuk berbagai keperluan terutama ekspor impor. Delegasi Guangdong Beauty juga tertarik dengan fasilitas pemberian fasilitas izin tinggal melalui investasi atau membayar sejumlah biaya tertentu. “Fasilitas golden visa, permohonan visa dan urusan imigrasi (investor) lebih mudah dan cepat, jangka waktu tinggal lebih lama, hak untuk memiliki aset di dalam negara, serta menjadi jalur fast track untuk pengajuan kewarganegaraan. Golden visa untuk investasi 2,5 juta US Dolar. Bahkan kalau nilai investasinya 10 juta US Dolar, ada fasilitas izin tinggal atau residency by investment),” kata Paul Zhang. (LS/IM)