Di Hongkong, lanjut Eva, usaha untuk mempersulit para pemilih dialami tenaga kerja Indonesia di sana dinilai sudah terasa sejak awal. Surat pengantar dari Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK, Tjahjo Kumolo, ditolak oleh Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hongkong.
Menurut Eva, PPLN Hongkong yang justru meminta surat pengantar dengan tanda tangan Anies Baswedan. Padahal, tegas dia, Anies adalah juru bicara di tim pemenangan dan Tjahjo jelas yang berwenang menandatangani surat tersebut.
“Saat hari pencoblosan, sebagian besar kan anak-anak TKI tak diizinkan majikannya untuk berangkat ke TPS. Jadi mereka sehak awal sudah lapor ke KBRI agar mencoblos menggunakan surat. Itupun tak dilayani,” kata Eva. “Saat pencoblosan di TPS, banyak juga mereka yang tak dibolehkan masuk. TPS-nya langsung ditutup.”
Berdasarkan prinsip demokrasi bahwa semua warga negara memiliki hak suara yang sama dan setiap suara sangat berharga, Eva memastikan Tim Jokowi-JK tak akan tinggal diam dengan semua temuan tersebut.
“Kami akan membuat sikap dan mempermasalahkan ini ke KPU dan Bawaslu,” kata Eva. “Kami merasa dizalimi. Padahal kewajiban KPU memfasilitasi pemilih yang memang berhak. Di AS, semua paspornya valid dan seharusnya itu cukup untuk diberikan hak pilih.”
Pemilu 2014 Tertib, Aman, Adil, Jujur, Hak WNI, Demokrasi, Netral, itu semua cuma OMDO, maka secara International Indonesia itu TIDAK DIPERCAYA SAMA SEKALI, sebab secara Terang-terangan Licik dalam Pemilu ini dihadapan Mata International, benar-benar Indonesia sudah Tidak Punya Rasa Malu lagi
oh well , don’t get too emotional with these people, obviously they do not care how the World view Indonesia as a nation because they live their life as hell on earth, so they are enjoying spreading that hatred and anger to everyone, but they forgot one thing, All hell break loose because there are a lot more people who stand for the truth !!