RAYAKAN KARTINI DI USA
“ Ce..! Gua tidak mau tau pokoknya Loe harus ikut juga …” sahut Lia tanpa basa basi ditelpon. Lawyer imigrasi di New York ini memang tidak bisa diam. Setelah ngadain percobaan singkat berkebaya melalui zoom, sekarang benar benar mau mengadakan untuk seluruh USA. Group Whatsapp nya yang disebut Amerika Bersatu ini tadinya adalah sekumpulan tokoh tokoh masyarakat diseluruh USA yang mendukung presiden Jokowi. Namun berkelanjutan dengan mengadakan acara acara antara kita semua.
“Loh itukan lomba kebaya untuk ibu ibu hari Kartini..” sahut saya berusaha porotest. “Ndak apa-apa ..kamukan punya koleksi kain kain lebih dari gua. Harus ikut ! Jurinya pak Harry Darsono.” Sahutnya lagi. Seperti kata pepatah lawyer selalu menang ..jadi lebih baik ikut aja. Rupanya selain Harry Darsono, suaminya James F Sundah pengarang lagu yang tersohor dengan lagunya “Lilin lilin kecil “ ikut menjadi jury.
Seperti biasa kalau saya sudah berjanji ,saya berusaha tepati hari itu juga. Saat itu juga saya bongkar baju baju saya..mau thema warna apa. Saya pikir paskah biasanya suka menampilkan warna ungu..untuk menghormati jubah Yesus yang terakhir yang diundi oleh para prajurit Romawi ketika beliau di salib. Makanya elo seringkali melihat salib yang digantungi kain ungu di gereja pada hari hari Paskah. Karena tidak bisa kesalon ,jadi rambut tumbuh tidak keruan, jadi harus pakai topi untuk nutupin, akhirnya saya pilih uden Bali warna ungu terang. Matching dengan sarung ungu yang dari Bali juga. Adapun selempangnya saya mau pakai kain tenun Toraja warna hijau yang baru saya beli di Indonesia. Menurut saya agak aneh tapi lumayan kontras. Dan saya pilih ikat pinggang merah dari tenunan Bugis. Karena lagi self distance jadi saya pakai ipad dan rekam sendiri, foto setengah badan ,seluruh badan dan video, done.
Ternyata disamping dinilai oleh Harry Darsono ini, ada juga category busana terpopuler. Kalau untuk terpopuler, jurynya adalah masyarakat yang tiap email boleh pilih 1 orang. “Ce, gila ndak..yang vote udah 800 orang ..”sahut Lia excited. Acara yang diadakan pada hari Sabtu ,18 April 2020 di prediksi akan melonjak apalagi katanya akan di siarkan oleh TV Kompas dan beberapa stasion lainnya. “Kita sudah booking zoom untuk 300 orang “kata Lia.
Hari sabtu jam 5.30 pm( ½ jam sebelumnya ) saya sudah siap di depan komputer lengkap dengan baju adat dan berusaha masuk dengan zoom. Saya juga mengundang rekan rekan executive board dari IDN Global, dan teman teman dari IDN SoCal. Juga saya postkan di facebook saya ,mengingatkan bahwa lombanya sore ini. Ternyata ndak bisa masuk saya setengah panic..wah gimana nech , somehow zoomnya dibilang passwordnya tidak correct. Barangkali karena pintu zoomnya di hold ama panitia. Akhirnya setelah jam 6 pm baru bisa masuk.
Zoom dimulai dengan video presentation . Saya lihat hampir semua peserta memakai busana traditional. Juga terlihat konjend New York yang baru bersama istri dan juga Dutabesar Indoensia untuk PBB bersama istri. Mereka terlihat anggun dengan kebaya masing masing. Kemudian slide show dari peserta kebaya yang terdiri dari 51 orang.
Harry Darsono agak kesulitan untuk masuk dengan video sehingga cukup hanya dengan suara dan slide saja. Rupanya dia sudah berkarya sejak tahun 1971,hampir 50 tahun. Dia bermimpi bahwa kebaya bisa dikenal dunia seperti dikenalnya lengan kimono diseluruh dunia. Menurut dia pakaian daerah yang sudah mengikuti pakem tidak boleh dipertandingkan karena masing masing punya keunikan tersendiri. Maksud dia pakaian adat bali tidak bolh dipertandingkan dengan pakaian adat jawa..kurang etis. Tapi apabila pakaian itu dikembangkan dengan kreasi macam macam boleh. Dia sempat menyebutkan bahwa pakaian Nusantara saya unik karena menggabungkan dari berbagai daerah dengan perpaduan warna yang cocok. Dan Agus dari washingtonDC dipuji karenakreatifitasnya membuat topi Bali dari kain Bali .BAgus dan menarik mata namun cocoknya untuk panggung atau performance tapi kurang cocok apabila dipakai diacara acara resmi.
Disamping itu sempat pula nyanyi bersama , James Sundah bersama beberapa panitia inti telah merekam sebelumnya lagu yang dia karang sendiri dan sudah melegenda yaitu “Lilin Lilin kecil”
Akhirnya oleh jury, diputuskan pemenang pemenangnya sebagai berikut:
Kebaya untuk Pesta:
Juara 1. Anastasia Taroreh dari Virginia
Juara 2. Gaby Sukmono dari Connecticut
Kebaya untuk busana Casual
Juara 1 Cicilia Nina dari Jakarta
Juara 2 Naira dari Washington state
Busana Nusantara ( pria)
Juara 1 Butce Lie dari California
Juara 2 Luthfi Madjid dari New York
Adapun pemenang favorit adalah Gaby Sukmnono dari Connecticut dan Paling kreatif: Agus Balthazar dari Washington DC.
Yah inilah salah satu cara dari masyarakat USA untuk merayakan kartini di USA.
Oleh Butce
RAYAKAN KARTINI DI USA
“ Ce..! Gua tidak mau tau pokoknya Loe harus ikut juga …” sahut Lia tanpa basa basi ditelpon. Lawyer imigrasi di New York ini memang tidak bisa diam. Setelah ngadain percobaan singkat berkebaya melalui zoom, sekarang benar benar mau mengadakan untuk seluruh USA. Group Whatsapp nya yang disebut Amerika Bersatu ini tadinya adalah sekumpulan tokoh tokoh masyarakat diseluruh USA yang mendukung presiden Jokowi. Namun berkelanjutan dengan mengadakan acara acara antara kita semua.
“Loh itukan lomba kebaya untuk ibu ibu hari Kartini..” sahut saya berusaha porotest. “Ndak apa-apa ..kamukan punya koleksi kain kain lebih dari gua. Harus ikut ! Jurinya pak Harry Darsono.” Sahutnya lagi. Seperti kata pepatah lawyer selalu menang ..jadi lebih baik ikut aja. Rupanya selain Harry Darsono, suaminya James F Sundah pengarang lagu yang tersohor dengan lagunya “Lilin lilin kecil “ ikut menjadi jury.
Seperti biasa kalau saya sudah berjanji ,saya berusaha tepati hari itu juga. Saat itu juga saya bongkar baju baju saya..mau thema warna apa. Saya pikir paskah biasanya suka menampilkan warna ungu..untuk menghormati jubah Yesus yang terakhir yang diundi oleh para prajurit Romawi ketika beliau di salib. Makanya elo seringkali melihat salib yang digantungi kain ungu di gereja pada hari hari Paskah. Karena tidak bisa kesalon ,jadi rambut tumbuh tidak keruan, jadi harus pakai topi untuk nutupin, akhirnya saya pilih uden Bali warna ungu terang. Matching dengan sarung ungu yang dari Bali juga. Adapun selempangnya saya mau pakai kain tenun Toraja warna hijau yang baru saya beli di Indonesia. Menurut saya agak aneh tapi lumayan kontras. Dan saya pilih ikat pinggang merah dari tenunan Bugis. Karena lagi self distance jadi saya pakai ipad dan rekam sendiri, foto setengah badan ,seluruh badan dan video, done.
Ternyata disamping dinilai oleh Harry Darsono ini, ada juga category busana terpopuler. Kalau untuk terpopuler, jurynya adalah masyarakat yang tiap email boleh pilih 1 orang. “Ce, gila ndak..yang vote udah 800 orang ..”sahut Lia excited. Acara yang diadakan pada hari Sabtu ,18 April 2020 di prediksi akan melonjak apalagi katanya akan di siarkan oleh TV Kompas dan beberapa stasion lainnya. “Kita sudah booking zoom untuk 300 orang “kata Lia.
Hari sabtu jam 5.30 pm( ½ jam sebelumnya ) saya sudah siap di depan komputer lengkap dengan baju adat dan berusaha masuk dengan zoom. Saya juga mengundang rekan rekan executive board dari IDN Global, dan teman teman dari IDN SoCal. Juga saya postkan di facebook saya ,mengingatkan bahwa lombanya sore ini. Ternyata ndak bisa masuk saya setengah panic..wah gimana nech , somehow zoomnya dibilang passwordnya tidak correct. Barangkali karena pintu zoomnya di hold ama panitia. Akhirnya setelah jam 6 pm baru bisa masuk.
Zoom dimulai dengan video presentation . Saya lihat hampir semua peserta memakai busana traditional. Juga terlihat konjend New York yang baru bersama istri dan juga Dutabesar Indoensia untuk PBB bersama istri. Mereka terlihat anggun dengan kebaya masing masing. Kemudian slide show dari peserta kebaya yang terdiri dari 51 orang.
Harry Darsono agak kesulitan untuk masuk dengan video sehingga cukup hanya dengan suara dan slide saja. Rupanya dia sudah berkarya sejak tahun 1971,hampir 50 tahun. Dia bermimpi bahwa kebaya bisa dikenal dunia seperti dikenalnya lengan kimono diseluruh dunia. Menurut dia pakaian daerah yang sudah mengikuti pakem tidak boleh dipertandingkan karena masing masing punya keunikan tersendiri. Maksud dia pakaian adat bali tidak bolh dipertandingkan dengan pakaian adat jawa..kurang etis. Tapi apabila pakaian itu dikembangkan dengan kreasi macam macam boleh. Dia sempat menyebutkan bahwa pakaian Nusantara saya unik karena menggabungkan dari berbagai daerah dengan perpaduan warna yang cocok. Dan Agus dari washingtonDC dipuji karenakreatifitasnya membuat topi Bali dari kain Bali .BAgus dan menarik mata namun cocoknya untuk panggung atau performance tapi kurang cocok apabila dipakai diacara acara resmi.
Disamping itu sempat pula nyanyi bersama , James Sundah bersama beberapa panitia inti telah merekam sebelumnya lagu yang dia karang sendiri dan sudah melegenda yaitu “Lilin Lilin kecil”
Akhirnya oleh jury, diputuskan pemenang pemenangnya sebagai berikut:
Kebaya untuk Pesta:
Juara 1. Anastasia Taroreh dari Virginia
Juara 2. Gaby Sukmono dari Connecticut
Kebaya untuk busana Casual
Juara 1 Cicilia Nina dari Jakarta
Juara 2 Naira dari Washington state
Busana Nusantara ( pria)
Juara 1 Butce Lie dari California
Juara 2 Luthfi Madjid dari New York
Adapun pemenang favorit adalah Gaby Sukmnono dari Connecticut dan Paling kreatif: Agus Balthazar dari Washington DC.
Yah inilah salah satu cara dari masyarakat USA untuk merayakan kartini di USA.
Oleh Butce / IM