– Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air membuat sumur resapan di beberapa wilayah, tak terkecuali kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Program sumur resapan dibuat sebagai upaya penanganan banjir di Ibu Kota. Sumur resapan dibuat tiga bulan lalu atau sekitar November 2021. Namun, keberadaan sumur resapan –salah satunya di kawasan Cilandak– justru menuai keluhan hingga kritik dan berbagai pertanyaan masyarakat serta anggota DPRD DKI.
Hal itu terpantau pada Jumat (14/1/2022).(KOMPAS.com/Muhammad Isa Bustomi) Sumur resapan yang umumnya berada di tengah jalan dinilai merusak. Belum lagi tutup sumur resapan ambles dan jebol hingga membahayakan pengendara.
Seperti yang terjadi pada tutup sumur resapan di Jalan Karang Tengah Raya, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan. Berdasarkan pengamatan pada akhir November 2021, ada sederet sumur resapan yang berada di tengah jalan.
Dua di antara sumur resapan tersebut penutupnya tampak ambles. Pot tanaman dan dua ban bekas mobil tampak diletakkan di atas penutup sumur resapan yang ambles itu. Warga setempat, Quraf (40) mengatakan, dua sumur resapan dipasangi pot dan ban bekas oleh warga guna menghindari terjadinya kecelakaan pengendara.
“Warga sini (yang beri pot). Buat antisipasi saja agar tidak terjadi kecelakaan, karena lokasi (sumur resapan) di jalan yang dilintasi kendaraan,” kata Quraf. Meski disebutkan warga belum pernah ada pengendara yang celaka, tetapi tak sedikit pemotor terkejut saat kendaraannya melintas di atas tutup sumur resapan yang ambles.
Belum lagi konsturksi sumur resapan lain yang membuat permukaan jalan rusak dan tak rata. Kondisi itu juga dikeluhkan warga. Terlihat permukaan sepanjang Jalan Karang Tengah Raya bergelomban pada sisi-sisi tutup pembuatan sumur.
Hampir semua kendaraan pun menghindari dengan melaju pada sisi kanan jalan yang rata. Warga lainnya, Taufik Hidayat (35), mengeluhkan rusak dan tidak ratanya tersebut dari kondisi sebelumnya yang baik dan mulus. “Saya tidak mengerti lagi, jalan bagus dibuat begini (rusak karena tak rata). Mungkin niatnya bagus, cuma kenyataannya buat jalan jadi rusak begini,” kata Taufik. Tutup sumur resapan jebol
Permasalahan sumur resapan sebelumnya juga pernah terjadi di Jalan Intan, Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Penutup sumur resapan di kawasan itu jebol meski baru selesai dibuat. Bahkan kerusakan tutup sumur resapan itu dikeluhkan oleh komika Soleh Solihun . Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta
Jakarta ini galian drainase vertikal di jalan intan, belum ada sebulan usianya, udah hancur bahkan berlubang. membahayakan pengendara, nih,” tulis Soleh sambil membagikan foto penutup sumur resapan yang jebol itu.
Saat itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Yusmada Faizal saat itu beralasan, penutup sumur resapan yang jebol itu adalah tutup sementara. “Penutup drainase vertikal di Jalan Intan yang rusak tersebut adalah penutup sementara,” ucap Yusmada.
Namun, kerusakan tutup sumur resapan di Jalan Intan itu diperbaiki oleh pihak ketiga PT Ipro sebagai penanggung jawab. “Perbaikan dan penggantian penutup jenis heavy duty (beban berat) untuk menjamin keamanan berlalu lintas,” kata Yusmada.
Dua bulan berselang, tutup bak kontrol sumur resapan yang berlokasi di Jalan Intan, Cilandak Barat, Cilandak, Jakarta Selatan, jebol. Pengamatan Kompas.com pada Jumat (14/1/2022), tutup bak kontrol sumur resapan yang jebol dihalangi sebatang kayu, sapu lidi, dan dedaunan kering.
Sementara itu, beberapa tutup sumur resapan lain di sana terlihat ambles hingga tidak lagi rata dengan jalan. Tetap banjir Keberadaan beberapa sumur resapan juga dinilai tak dapat menampung air saat hujan deras hingga tetap menimbulkan banjir. Seperti yang terlihat pada kondisi Jakarta yang masih terendam banjir imbas hujan lebat pada Selasa (18/1/2022).
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menilai bahwa proyek sumur resapan tidak ada gunanya.
Tercatat, ada 102 RT di Jakarta yang terendam banjir hingga Rabu (19/1/2022) sore. Prasetio meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan fokus bekerja untuk Jakarta, termasuk menangani banjir saat musim hujan tiba.
Menurut dia, masalah banjir Jakarta bisa diselesaikan dengan normalisasi sungai. “Kalau sekarang kan hujan dikit, semua tergenang, udah enggak karu-karuan,” ujar Prasetio. “Kemarin banjir Cengkareng, Grogol, ya harus diberesin, fokuslah sama kerjaan, sayang anggaran besar kalau hasilnya tetap banjir,” ucap dia.
Banjir lama surut Sumur resapan yang berada di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, disebut tak menyelesaikan masalah banjir. Lokasi tersebut diketahui merupakan daerah langganan banjir setiap kali hujan lebat melanda. Toto, seorang penghuni rumah kontrakan yang terletak di kawasan Jalan Kamboja, mengatakan bahwa banjir tetap melanda kawasan rumahnya.
Kalau disebut menangani banjir, tapi masih banjir di sini,” ujar Toto saat ditemui di lokasi. Toto mengatakan, banjir terakhir terjadi pada Desember 2021. Ketinggian air saat itu lebih dari satu meter. Padahal, sumur resapan sudah mulai beroperasi. “Saat banjir, (sumur resapan) tak buat air menjadi cepat surut juga,” kata Toto.
Warga lainnya, Umar, mengatakan bahwa pembangunan sumur resapan di lingkungan rumahnya itu sia-sia. Pasalnya, sumur dibangun tak jauh dari bibir sungai. “Kalau saya bilang mubazir ya. Saat proses pembuatan lubang oleh tukang, itu sudah ada air (di sungai). Kalau sudah ada air begitu, nanti air yang baru datang meresapnya ke mana?” kata Umar.( Kps / IM )