Kerusuhan di Ambon, Maluku, beberapa waktu silam, menyisakan dampak buruk pada siswa sekolah. Seperti yang dialami Dede. Sabtu (17/9), ditemani sejumlah sahabatnya sesama siswa kelas dua SMP Negeri 2 Ambon, Dede mendatangi rumahnya yang telah berubah menjadi puing akibat terbakar dalam kerusuhan Ambon, 11 September lalu.
Dede berharap bisa menemukan seragam sekolah dan buku pelajarannya agar ia dapat terus bersekolah. Namun buku-bukunya telah hangus. Seragam yang ia cari pun hanya tinggal gantungan. Ini berarti Senin esok Dede akan bersekolah tanpa seragam dan buku.
Dede dan sejumlah temannya kini tinggal di berbagai lokasi penampungan pengungsi dan hidup prihatin. Meski situasi Ambon kini mulai kondusif, mereka umumnya masih didera trauma mendalam. Peran aktif berbagai kalangan dan lapisan masyarakat sangat diharapkan untuk membuat warga bangkit dari trauma
Penumpang Kapal Menuju Ambon Dirazia
Petugas gabungan merazia ratusan penumpang kapal laut di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (16/9) pagi. Sasaran utama operasi adalah calon penumpang yang hendak bertolak menuju Kota Ambon, Maluku.
Razia bertujuan menjaga kondisi Kota Ambon yang berangsur membaik pascakerusuhan akhir pekan lalu. Aparat menggeledah setiap penumpang, berusaha menjaring benda berbahaya seperti senjata tajam, minuman keras, dan bahan peledak.
Walau tidak menemukan hal mencurigakan, langkah serupa akan terus dilakukan. Aparat mengimbau semua pihak yang menuju Ambon untuk tidak mudah terprovokasi atau terpancing isu tak jelas.