Ketua Tim Panitia Seleksi (Pansel) Pimpinan KPK Destry Damayanti menyatakan sudah melaporkan 19 nama hasil seleksi calon pimpinan (capim) KPK tahap IV ke Presiden Jokowi. Meski empat di antaranya dicurigai Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) telah melakukan transaksi mencurigakan, Destry mengatakan Jokowi menyerahkan proses seleksi sepenuhnya ke Tim Pansel.
“Sudah kami serahkan ke Pak Jokowi, beliau menyerahkan penuh proses seleksi kepada kami,” kata Destry saat dihubungi Tempo, Jumat, 14 Agustus 2015.
Ketika melaporkan 19 nama tersebut, Destry mengaku tidak ada upaya intervensi dari Jokowi. “Tidak ada intervensi sama sekali. Pak Jokowi hanya menanyakan alasan pemilihan, lalu kami jelaskan, dan beliau bilang ‘Oke, saya percaya Tim Pansel bisa bekerja’,” kata Destry.
Destry menyatakan, dari awal, dalam proses seleksi tidak ada intervensi dari pemerintah sedikit pun. Ia menambahkan, Sekretariat Negara pun tidak pernah ikut campur dalam penilaian Tim Pansel. “Kami selama ini independen, tidak pernah ada tekanan dari pemerintah, Setneg, atau pihak mana pun,” kata Destry.
Tim Pansel KPK saat ini sedang memperdalam 19 nama terpilih untuk selanjutnya melalui tes kesehatan dan wawancara. Tes itu rencananya akan dilaksanakan pada 24-26 Agustus mendatang. Dari 19 nama, selanjutnya akan diseleksi lagi menjadi delapan.
Pansel saat ini masih mendalami empat dari 19 nama yang dicurigai PPATK. Saat ini Tim Pansel KPK masih bekerja sama dengan lembaga independen untuk mendalami dugaan rekening mencurigakan para capim.
“Memang ternyata ada empat nama bermasalah yang lolos seleksi tahap IV kemarin, makanya saat ini kami masih proses tracking nama tersebut. Proses tracking informasi yang mendetail oleh pihak independen seperti ICW (Indonesian Corruption Watch), kepolisian, dan yang lain yang tergabung di grup koalisi,” kata Destry.
Dalam kesempatan terpisah, Jokowi menyatakan harapannya untuk menemukan calon pimpinan KPK yang sesuai. “Pemerintah juga telah membentuk Panitia Seleksi Pimpinan KPK yang kredibel, independen, dan berintegritas. Semoga dapat terpilih pimpinan KPK yang amanah, yang dapat membawa lembaga antirasuah itu bekerja efektif, dan dapat bekerja sama dengan penegak hukum lainnya, membersihkan jubah Republik yang dikotori oleh korupsi,” kata Jokowi dalam pidato kenegaraan presiden di Gedung Parlemen pagi tadi. ( Tp / IM )