Kenapa Para Pemain Bola Sering Meludah?
Meludah dilapangan ini sudah merupakan satu ciri khas yang hampir
dilakukan dalam setiap pertandingan bola nasional maupun
internasional, walaupun kita semuanya mengetahui bahwa meludah itu
selainnya suatu kebiasaan jorok; juga tidak higienis dan merupakan
contoh yang jelek bagi para anak muda. Lucunya kebiasaan ini hanya
terjadi pada saat pertandingan sepak bola saja, tetapi tidak pernah
terjadi pada saat main basket, bulu tangkis, voleyball maupun
handball.
Kalau binatang Lama yang mempunyai kebiasaan meludah; hal ini sudah
memang dari sononya, jadi kita bisa mengerti, tetapi bagi para
selibritis bola entah itu Beckham ataupun Beckenbauer, yang
kenyataannya sering meludah pada saat mereka main bola. Hal ini sukar
bisa diterima. Hanya sayangnya pada saat ini belum ada statistik;
apakah orang Bule lebih jorok dari pada orang Asia/Afrika dalam soal
ludah meludah?
Konon orang meludah pada saat bermain bola itu sebenarnya untuk
menghilangkan rasa stress. Tidak bisa dipungkiri, bahwa permainan
sepak bola adalah permainan yang kasar dan keras, jadi saling
sikut-menyikut ataupun saling menjegal satu dengan yang lain sudah
merupakan sesuatu kebiasaan yang lazim dilakukan. Tetapi kebalikannya
mereka tidak diperkenankan saling mencaci maki.
Oleh sebab itulah semua kekesalan yang dilakukan oleh pihak lawan
harus ditelan bulat secara begitu saja, tanpa bisa ngomong apapun
juga. Mungkin apabila sudah meluber hingga naik ke ubun-ubun;
satu-satunya cara penyaluran rasa stress tersebut dengan meludahkan
seluruh kekesalannya keluar.
Hal ini mungkin banyak benarnya lihat saja warga China, dimana
rakyatnya tidak diperkenankan ngomong atau membuka suara atas
kekesalan terhadap pemerintahnya, maka jalan satu-satunya ialah
meludah. Maka dari itulah sudah merupakan satu kebiasaan dari orang
Tionghoa yang lebih sering meludah dibandingkan dengan penduduk dunia
lainnya.
Sergio Javier Goycochea mantan kiper atau penjaga gawang kelas dunia
dari kesebelasan nasional Argentinia, yang sering kali dapat
menyelamatkan timnya pada saat penalty. Ia memiliki satu rahasia
ataupun kepercayaan. Dimana ia selalu berusaha untuk mengencingi
gawang lawan sebelumnya pertandingan dimulai. Apabila ia berhasil
mengencingi gawang lawan, maka ia yakin timnya bisa menang.
Kebiasan aneh juga yang dilakukan oleh Maradona yang pada saat ini
menjadi pelatih dari tim Nasional Argentina. Apabila ia melakukan
perjalanan keluar dari negaranya; entah kenapa ia selalu mengenakan
DUA erloji, satu ditangan kiri dan satu ditangan kanan. Konon ia
melakukan ini agar selalu bisa mengetahui jam di negaranya, apakah
mungkin ia mengalami kesulitan dalam soal menghitung jam?
Kita juga sering melihat dimana para pemain sebelumnya pertandingan
dimulai dengan melakukan “Tanda Salib Kecil” dalam bahasa Latin =
Signum Crusis dengan cara menyentuh dahi, bibir, dan dada dengan ibu
jari yang digerakkan membentuk salib kecil.
Oleh sebab itulah juga saya yakin pada saat Pertandingan Bola Dunia
sekarang ini Tuhan banyak dibuat repot oleh bermacam-macam permohonan
doa dimana antara lain agar tim paforitnya bisa dimenangkan.
Hanya menurut segi pandang mang Ucup, permohonan doa seperti itu akan
dianggap seperti angin lalu saja alias Gone With the Wind, jadi satu
permohonan doa yang sia-sia saja. Masalahnya apabila Tuhan mengabulkan
permohonan doa tersebut, maka dalam hal ini Tuhan sudah berlaku tidak
adil terhadap tim lawannya. Maka dari itu percuma saja mang Ucup
berdoa memohon agar Tim Jerman bisa dimenangkan jadi juara dunia 2010,
karena hal ini pasti tidak akan dikabulkan.