Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Lodewyk Pusung menyatakan Presiden Joko Widodo batal ke lokasi kebakaran lahan di Jambi dan Riau karena pesawat kepresidenan tidak bisa mendarat akibat asap pekat mencemari Bandara Sultan Thaha.
“Presiden tidak bisa mendarat di Jambi tadi, dan pesawatnya terpaksa kembali ke Jakarta,” kata Mayjen TNI Lodewyk Pusung di Pekanbaru, Jumat (25/9).
Menurut dia, rombongan Presiden Joko Widodo semula akan meninjau sejumlah lokasi kebakaran di dua provinsi tersebut. Setelah melakukan kunjungan di Jambi, rombongan dijadwalkan bergerak melalui jalur darat ke Kecamatan Selensen Kabupaten Indragir Hilir, Riau.
“Saat ini saya terus melakukan kordinasi dengan tim Paspampres (Pasukan Pengamanan Presiden) untuk kunjungan Presiden Jokowi,” sebut Pangdam.
Ia menyatakan kemungkinan besar Presiden Jokowi akan tetap ke Riau. “Pak Presiden akan ke Riau, namun kita belum mendapatkan jadwal pastinya. Saya sedang menunggu kabarnya dan tim kepresidenan,” katanya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyatakan pada Jumat pagi asap pekat menyelimuti sebagian besar wilayah Sumatera karena terdapat 1.465 titik panas yang terindikasi sebagai kebakaran lahan dan hutan.
“Dari pantauan satelit Terra dan Aqua pada pagi ini terjadi peningkatan 440 ‘hot spot’ dibanding kemarin. Hari ini 1.465 ‘hot spot’ terpantau terkonsentrasi di Sumatera Selatan 1.296 titik,” papar Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin.
Kemudian di Provinsi Bangka Belitung 63 titik panas, lalu di Provinsi Jambi sebanyak 48, Provinsi Bengkulu 41, Provinsi Lampung 41, dan Provinsi Bengkulu satu titik panas.
Sedangkan Provinsi Riau yang dalam dua hari terakhir bebas dari titik panas, namun hari ini kembali terpantau sebanyak 16 titik panas.
Sebanyak 16 titik panas di Riau dengan wilayah penyebaran di Kabupaten Pelalawan delapan titik, Kabupaten Indragiri Hulu lima titik, Kabupaten Indragiri Hilir dua titik dan Kabupaten Siak satu titik.
“Terdapat 11 dari total 16 ‘hot spot’ terpantau di Riau itu, merupakan titik api berdasarkan tingkat kepercayaan 70 persen,” katanya.
Sugarin mengatakan, aktivitas kebakaran lahan dan hutan di Sumatera masih terjadi dan menyebabkan jarak pandang di Riau terbatas.
“Jarak pandang di Rengat, Indragiri Hulu 100 meter dan Pelalawan 200 meter. Sedangkan di Kota Dumai 1.500 meter dan Kota Pekanbaru 4.000 meter,” ujarnya.( SP / IM )