Progres 98 Bikin Ricuh Dituding Pendemo Bayaran di KPK


Sejumlah pendemo yang mengatasnamakan Progres 98 membuat ricuh saat berunjuk rasa di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/8/2014) sore.

Awalnya mereka tertib saat melaporkan dugaan korupsi Jokowi, yakni tiga rekening gratifikasi Jokowi-JK dalam Pilpres 2014, korupsi Rp 12,4 APBD saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, dan kasus pengadaan TransJakarta Jokowi senilai Rp1,5 triliun, kasus rekening Jokowi di luar negeri senilai 8 juta dolar Amerika. Satu lagi kasus Megawati Soekarnoputri dalam skandal Release and Discharge BLBI.

 Hadir praktisi hukum yang juga anggota tim advokasi Prabowo-Hatta Eggi Sudjana dan Ketua Progres 98 Faizal Assegaf.

Tiba-tiba, beberapa dari pendemo memaki-maki wartawan media televisi nasional. Mereka kecewa karena demo Progres 98 beberapa waktu lalu di kantor KPK, ditayangkan berbeda dengan isi tuntutannya. Televisi tersebut menyebut pendemo dibayar.

“Heh bilang bos kamu, saya tahu itu busuknya,” teriak Faizal kepada seorang wartawan. Sontak, teriakan bernada ancaman Faizal tersebut membuat situasi menjadi ricuh. Sejumlah petugas keamanan KPK dan polisi melerainya.

Merasa tak terima denga makian Fazial, wartawan televisi tersebut lalu menunjukan bukti video yang merekam adanya ‘bayaran’ untuk para pendemo tersebut. Dalam video tersebut, dua orang pendemo ditanyai polisi dan dijanjikan uang Rp 80 ribu jika ikut berdemo.

Namun karena demo berlansung ricuh saat itu, akhirnya polisi membubarkannya. Dua orang tadi yang kekeh bertahan di lokasi demo, setelah mengaku belum dibayar, langsung diberikan uang Rp 50 ribu untuk ongkos pulang.

Setelah ricuh dengan wartawan, perwakilan Progres yang diketuai Faisal, langsung dipersilakan petugas KPK menyampaikan laporannya. Mereka diantar ke ruang bagian pengaduan masyarakat. Namun, para pelapor tampak tak puas, dan mendesak bertemu pimpinan KPK.

Juru Bicara KPK Johan Budi sempat menemui para pelapor, namun suasana semakin ricuh. Para pelapor berteriak-teriak, bahkan sempat ada yang ingin mengepalkan tangan ke arah Johan. Mereka merasa KPK tak adil menangani kasus yang sudah berkali-kali dilaporkan.

“Ini seolah-olah Jokowi kebal hukum, Megawati seolah-olah kebal hukum. Komisioner KPK jangan hanya sekedar ngomong di media massa. Harus tindaklanjuti laporan kami. Kami punya bukti makanya laporan kami sampaikan,” kata Ketua Progres 98, Faisal Assegaf.

Setelah dilerai petugas, akhirnya Johan mempersilahkan mereka untuk duduk bersama di dalam ruang jumpa pers. Johan sempat mengklarifikasi mengenai tuntutan-tuntutan para pelapor yang sudah diterima Dumas KPK.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *