Reshuffle (perombakan) kabinet yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dinilai tidak berguna dan hanya menghambur-hamburkan uang negara. Pasalnya, perombakan ini tidak akan mengubah dan memperbaiki kinerja pemerintahan karena orang-orang yang dipasang pun sangat diragukan kemampuannya. Juga karena SBY menambah pos baru.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif LIMA, Ray Rangkuti kepada SP di Jakarta, Jumat (14/10) sore. Dia dimintai komentar terkati reshuffle kabinet yang sedang dilakukan SBY.
Menurut Ray Rangkuti, tidak efektifnya perombakan kabinet ini karena SBY tidak bisa keluar dari kekangan partai politik yang menyokongnya. “SBY tersandera oleh partai-partai politik itu,” ujarnya.
Selain itu, SBY tidak berani melakukan perombakan besar-besaran pada menteri-menteri bidang ekonomi. Padahal persoalan pokoknya ada di situ. Kalaupun ada menteri bidang ekonomi yang diganti, itu bukan karena kinerjanya tetapi karena masalah moral seperti kasus perselingkuhan.
“Tidak ada yang bisa diharapkan dari reshuffle ini dan ini sungguh anti klimask. Sudah sebulan kita tunggu tapi tidak ada hsilnya,” tutupnya