Kuasa hukum Komariah, M Fayyad mengatakan, kliennya didatangi seorang relawan yang mengatasnamakan diri sebagai relawan Merah Putih, Senin (30/4/2018) lalu. Relawan tersebut memberikan uang Rp 5 juta sebagai bentuk santunan atas meninggalnya anak Komariah, MR (11), karena diduga terhimpit massa saat pembagian sembako yang digelar ‘Forum Untukmu Indonesia’ di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4/2018).
“Pada saat datang, pihak relawan Merah Putih menyampaikan duka cita, sambil ada yang disampaikan, dengan memberikan sesuatu kepada Ibu Komariah,” ujar Fayyad, di Bareskrim Polri, Jakarta Pusat, Rabu (2/5/2018).
Fayyad mengatakan, saat memberikan uang tersebut, relawan tersebut meminta agar Komariah tidak menceritakan kronologi kematian MR kepada siapapun, termasuk kepada media. Namun, Fayyad dan pihak keluarga enggan menafsirkan apakah uang yang diberikan tersebut sebagai uang tutup mulut.
Pihaknya tetap memutuskan untuk membeberkan kejadian tersebut. Fayyad menilai, kematian MR telah diketahui banyak orang dan tidak perlu ditutupi. Pihaknya berharap agar polisi segera mengusut tuntas kasus kematian anak bungsu Komariah tersebut.
“Karena ini bukan rahasia umum, tentang keterangan bahwa relawan Merah Putih meminta keluarga untuk tidak menyampaikan kronologi peristiwa, sudah tersebar di media. Walaupun tidak saya sampaikan, rekan-rekan sudah tahu,” ujar Fayyad.
Sebelumnya, situasi ricuh membuat Komariah dan MR terhimpit massa yang sedang mengantre di acara pembagian sembako tersebut. MR disebut terinjak oleh massa.
Komariah mencoba menolong MR dengan membawa MR ke tempat yang aman. Saat itu, kondisi MR mengalami kejang-kejang dan muntah-muntah. MR dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk mendapat pertolongan.
Namun, pada Minggu (29/4/2018) dini hari, nyawa MR tidak tertolong. Pihak rumah sakit belum memberitahukan penyebab kematian MR kepada keluarga.( Kps / IM )
Korupsi dan Suap Menyuap masih terus berjalan dan berlaku di Indonesia, sudah Mental sukar untuk dirubah, KPK tinggal KPK tapi Korupsi terus makmur dan subur,Hidup Indonesia dengan Mental Koruptor nya yang abadi