Kapolri Sutarman menyatakan bahwa pungutan liar (pungli) yang masih dilakukan oknum di Polri menjadi salah satu pekerjaan rumah.
Namun di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Sutarman menilai bahwa aksi pungutan liar tersebut bisa terjadi akibat kecilnya anggaran Polri selama ini.
“Masih terdapat praktik-praktik pungli yang dilakukan oknum polri di jalanan di sentra pelayanan kepolisian, serta penyimpangan pada tugas penegakan hukum. Menurut pandangan kami permasalahan tersebut salah satunya disebabkan minimnya anggaran operasional serta masih rendahnya tingkat kesejahteraan personel,” kata Sutarman di auditorium gedung Cendekia, Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/12).
Hal itu disampaikan di depan jajaran petinggi Polri mulai kapolda hingga kapolres dan perwira tinggi dalam Apel Kepala Satuan Wilayah (Kasatwil) Polri tahun 2014 di Akademi Kepolisian.
Dia menjelaskan, pada tahun 2014 dukungan anggaran operasional dalam tugas patroli, lalu lintas dan sabhara hanya diberikan bahan bakar minyak (BBM) rata-rata dua liter untuk sepeda motor per hari. Sementara untuk kendaraan roda empat enam liter per hari. Padahal setiap hari harus melakukan patroli di tengah minimnya anggaran operasional. “Inilah yang dimanfaatkan anggota untuk mencari-cari tambahan dan disalahgunakan,” katanya.
Namun Kapolri mengakui anggaran transportasi personel polri di lapangan tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.
BBM khusus patroli tahun 2013, hanya sekitar Rp 300 miliar. Sementara pada tahun 2014 menjadi Rp 970 miliar.
Namun Sutarman menegaskan, dalam hitungan ideal, setidaknya diperlukan anggaran BBM untuk patroli hingga Rp 3,5 triliun. Sementara untuk pelaksanaan patroli kapal laut diperlukan dalam jumlah besar mengingat patroli bisa hingga 12 jam. “Anggaran itu perlu sehingga bisa mengurangi berbagai bentuk penyimpangan,” kata dia lagi.
Sutarman jangan bikin banyak Alasan lah !!! Benahi itu semua Polisi-Polisi yang masih Korupsi dan Pungli, kapan mau beresnya kalau cuma bikin alasan tanpa adanya Tindakan Tegas !!!
ANGGARAN BESAR bukan jaminan utk tidak PUNGLI. Kita tahu baik pejabat dan aparat negeri ini meski gaji besarpun masih pungli atopun korupsi. Jadi alibi dan alasan KAPOLRI ini tdk bisa dibuktikan kebenarannya maupun kesahihannya. Sbg aparat negara yg notabene punya kadar patrotik dan nasiuonalisme diatas wni lain harusnya Polri lebih utamakan hukum dan negara diatas kepentingan kesejahteraan pribadi. Dan bisa dinilai bahwa lembaga kepeolisian saat ini sudah mendekati nilai2 kesejahteraan dibandingkan wni lain. Kalo emang mental dan jiwanya korup/pungli berapapun besar gaji dan pendapatannya maka tetap saja melakukan tindakan kotor tersebut. Jadi yg bisa jadi standar utk tdk pungli dan korup bukan sekedar anggaran smata. Hanya hukum yg nyata serta jiwa mental bersih, iman, nasioanalisme serta patroitik sbg standar aparat kepolisian utk bersih dari KORUPSI dan PUNGLI.
>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>MAKANG BHA<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<