Suasana Wilayah Administratif Hong Kong, China nampak semakin menegang. Aparat menambah perlengkapan pengamanan di tempat banyak diduduki pengunjuk rasa menentang kebijakan pemerintah Ibu Kota Beijing hendak menghapus pemilihan pemimpin langsung pada 2017.
Pengunjuk rasa telah memberi peringatan pada pemimpin Hong Kong Leung Chun Ying hingga tengah malam ini untuk mengundurkan diri dari jabatannya dan mereka juga menegaskan agar Beijing menanggapi tuntutan mereka. Jika tidak, para demonstran bakal menduduki gedung-gedung milik pemerintah, demikian dilansir surat kabar the Daily Mail (2/10).
Sumber menjelaskan Leung dan wakilnya Carrie Lam bakal mengadakan jumpa pers pada pukul 23.30 waktu setempat, tepat setengah jam sebelum batas diberikan oleh demonstran sebagian besar dari kalangan pelajar dan mahasiswa ini.
Steve Hui, pengawas senior kepolisian Hong Kong mengatakan mereka bakal mengambil tindakan sesuai hukum jika pengunjuk rasa mencoba memasuki gedung pemerintah. “Setiap kali ada insiden kekerasan, kejahatan seperti berkelahi dan situasi lain itu membahayakan keamanan dan ketertiban umum, polisi akan mengambil tindakan tegas demi memulihkan ketertiban,” ujar Hui.
Polisi anti huru hara menggunakan gas air mata, semprotan merica, dan pentungan dalam awal demo pekan lalu demi memadamkan kerusuhan. Unjuk rasa ini termasuk paling besar sejak Hong Kong kembali ke China pada 1997.
Apa kabar .. 😀
Met rehat
bilamana DPR di Indonesia yang baru semakin Buruk , Tidak Ayal kejadian seperti Hongkong di Indonesia akan lebih hebat karena Rakyat yang sudah sekian lama bersabar, namun suatu kesabaran akan ada batasnya !!!