Coffee Shop Legendaris Tung Tau Bidik Potensi Perikanan Bangka


Coffee Shop Legendaris Tung Tau Bidik Potensi Perikanan Bangka
dilaporkan: Liu Setiawan

Bangka, 8 Nopember 2025/Indonesia Media – Pagi di Bangka, provinsi Bangka Belitung (Babel) tidak lengkap tanpa menyantap seduhan kopi di warung kopi ( coffee shop ) legendaris Tung Tau (sejak 1938), bahkan ada anggapan, bahwa kulineran di Bangka belum komplit kalau belum cicipi kekhasan rasa kopi dan snacks nya. Pertemuan Redaksi dengan Mariany Bunawan, pemilik dan generasi ketiga Tung Tau berlangsung sekitar tiga jam. Obrolan panjang lebar berlangsung di tengah perjalanan dari kota Pangkalpinang ke lokasi tambak-tambak udang di kabupaten Bangka Tengah. Dari obrolan santai, tercetus untuk membahas tentang potensi perikanan di Bangka. “Prospek usaha perikanan sangat bagus untuk ekonomi Bangka. Khususnya tambak udang, kapasitas produksinya yang dari pulau Bangka saja, 12.000 ton per tahun. Kalau maksimal, bisa sampai 15.000 ton per tahun,” kata Mariany.

Angka tersebut didapat langsung dari pengusaha udang dan staf marketing Haida Agriculture Indonesia (investasi Tiongkok) di Bangka. sehingga tidak heran, kalau Haida juga membidik pasar Babel, khususnya pulau Bangka. Prospek udang, terutama ketika serapan pasar sedang tinggi, harga jual bisa mencapai Rp 60.000/kilo. Sehingga kalau keseluruhan produksi bisa efektif, potensi nilai ekonomi tambak udang mencapai 900 milyar sampai satu triliun rupiah. “melihat prospek dan potensinya, kami sudah bikin menu dan resep baru untuk snacks Tung Tau, dengan bahan seafood terutama udang dan ikan tenggiri. Menu baru seperti finger food,” kata pemilik nama Tionghoa, Wen Junping

Sejak berdiri, menu paling terkenal Tung Tau adalah kopi O dengan racikan khas turun-temurun serta roti panggang dan aneka snacks. Kedai kopi ini disebut sebagai salah satu jujukan kuliner khas bagi para wisatawan yang mengunjungi Bangka Belitung. Kedai pertamanya berada di Sungailiat dan sekarang telah memiliki beberapa cabang. Menu paling terkenal dan khas Tung Tau adalah kopi O dengan racikan khas turun-temurun serta roti panggang dan snacks terutama kue semprong khas Bangka. Kedai kopi ini disebut sebagai salah satu jujukan kuliner khas bagi para wisatawan yang mengunjungi Bangka Belitung. Kedai pertamanya berada di Sungailiat dan sekarang telah memiliki beberapa cabang. Ketika industri timah masih berjaya di Bangka, Waroeng Tung Tau sering didatangi para pekerja tambang, bahkan para pejabat Belanda dan Jepang. “Saya yakin, menu baru dengan bahan seafood, terutama udang tidak mengurangi ciri legendaris dan nilai sejarahnya. Sambil makan di Tung Tau, selama ini snacks nya pisang goreng, singkong goreng. Menu baru dengan seafood dan udang, mungkin mirip seperti ebi (awetan udang sebagai penyedap makanan) makanan legendaris Jepang, (yakni) tempura. Snacks dari seafood dan uang kami, seperti finger food. Selama ini, Bangka juga dikenal karena ikan tenggiri untuk empek-empek (makanan khas Bangka dan Palembang),” kata Mariany. (LS/IM)

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *