Bullying harus dihentikan


Presscard_022609.cdrIndonesia Media Mid October, 2014.

Opini

Oleh Dr.Irawan.

Saya masih ingat Presiden SBY saja bisa kena bullying katanya… beliau.

DSCN1250_96Kenapa saya cerita begini. Pasalnya kawan saya Prof. DR. Melanie Sadono, yang pernah jadi Dekan FKG di Trisakti baru saja mendirikan GENAB=Gerakan Nasional Anti Bullying.

Dibawah ini saya ingin share kasus-kasus bullying yang terekam di benak saya, Sengaja saya menulis bukan derita nestapa dari orang yang ter-bully, tapi justru “Malapetaka bagi sang Pem-bully”. Semua ini adalah kisah nyata bukan karangan. Dari kasus yang terjadi inilah kita bisa banyak mempelajari dan memaklumi pentingnya kita mencegah tindakan bullying. Saya bukan seorang Parenting Councellor, atau Psikiater, tapi saya beropini hanya sebagai orang awam yang berpikir rasional.

Untuk orang tua yang merasa anaknya tidak pernah dibully mungkin cuek saja, tidak perlu ambil pusing. Tapi setelah membaca tulisan saya ini, boleh jadi akan berubah pandangan.

Jangan dipikir kalau anak kita yang membullying anak orang lain, itu tidak ada masalah, dan itu dianggap lucu. Marilah kita mengingat cerita Golliath vs David, yang mana Golliath akhirnya mati terbunuh oleh David yang bertubuh kecil.

 

  • Itu bukan sekedar cerita, tapi saya sudah pernah menyaksikan hal semacam itu berlaku dikalangan anak sekolah dasar. Kebetulan pernah terjadi disekolah saya, seorang anak SD yang di bullying oleh murid sekelasnya, sangking tidak tahannya suatu hari terdengar kabar anak yang membullying itu ada dirumah sakit, cedera parah karena perutnya di sobek dengan belati yang memang dipersiapkan oleh anak terbully itu, menunggu momentum yang tepat, karena dendam.

 

  • Contoh dendam lainnya, ada seorang anak kecil (A) yang pernah teraniaya oleh seorang dewasa (B) yang saat itu berkuasa. Suatu hari (A) yang beranjak dewasa, membalas dendam kepada putera dari (B) dengan mengiming-iming sejumlah uang kepada putera (B) asal dia berani makan kotoran kambing yang tercecer dijalan. Karena miskin, maka putera (B) mau memakannya. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi kalau tidak ada dendam, karena bullying. Ini adalah contoh anak yang pernah terbully , menjadi pembully.

 

  • Seorang anak sejak di sekolah dasar terkenal membully, Setelah sekian waktu lamanya mendengar kabar dari teman-teman, bahwa anak itu tewas ditembak polisi ketika berusia dibawah 30 tahun. Ternyata anak itu meneruskan perilakunya, dan menjadi kepala gangster curanmor. Jadi seorang bullyer mempunyai kecenderungan bertindak kriminal.

 

  • Ada lagi kasus mantan pebully kena ganjaran. Pernah terjadi seorang pasien datang ke unit gawat darurat, kebetulan dokter yang bertindak sebagai Karungkit (kepala ruang unit gawat darurat rumah sakit) adalah bekas korban bullying dari pasiennya. Nah kira-kira anda tahu sendiri cerita selanjutnya, karena tentu saja dokter itu berkuasa memberikan tindakan medis atau menulis visum seenak jidatnya.

 

  • Disuatu kasus mapram yang pernah saya saksikan sendiri, ada raka yang yang mempermalukan juniornya secara keterlaluan. Si junior hanya terdiam tidak bisa berbuat apa-apa. Tapi setelah selesai acara Inaugurasi, si raka tersebut dihajar babak belur oleh junior tersebut yang ternyata sebagai penyandang sabuk hitam di salah satu perguruan ilmu bela diri.

 

  • Kenapa saya bilang Plonco itu bisa menjadikan ekses padabullying di masyarakat ? Karena saya alami sendiri. Ada kawan saya waktu itu dia jadi Raka di salah satu perguruan tinggi di Jakarta Pusat , waktu itu dia ploncoin orang. Saya kenal anak ini sangat lembut dan santun dalam sehari-hari. Tapi tiba-tiba dia jadi bringas disaat pekan mapram itu, Dia jadi begitu cepat naik darah, bicara dengan keras dan agresif. Bukan hanya di kampusnya saja, perangai ini dibawa keluar sekolah juga. Sampai-sampai preman Ancol dibentak-bentak sama dia. Dia tidak tahu gelagat, dipikirnya dia masih didalam kampus ‘kali. Untung dia jalan sama saya yang paham situasi lapangan, sehingga malapetaka tidak sampai terjadi

 

Saya hanya bingung saja , budaya plonco atau mapram tidak ada di Amrik, kecuali mungkin di military, itupun saya yakin masih mengikuti norma-norma keselamatan. Kenapa saya ngomong begini? Karena anak saya minggu lalu baru saja pergi interview di salah satu universitas di East Coast untuk meneruskan pendidikannya. Ketika para seniornya tahu bahwa dia datang dari West Coast, dan segera harus terbang balik setelah interview, senior itu malah mengantarkannya ke Airport.

Memang banyak sekali penyebab dari bullying dikehidupan social, maka segala pemicu kebiasaan jelek ini harus dikikis. Sepanjang masih bisa di control, mengapa tidak kita lakukan. Salah satu akar permasalahannya ada pada kebudayaan Plonco yang masih marak diterapkan di sekolah di Indonesia.

Kalau urusan jatuh korban di Mapram atau Posma di sekolah, yang paling bertanggung jawab sebenarnya menteri pendidikan . Kalau di Dai Nippon, biasanya menterinya sudah Harakiri, atau paling sedikit mengundurkan diri.

Walaupun telah diterbitkan Larangan Kegiatan ospek, MOS, Mapram , Makrab atau plonco dalam keputusan Dirjen Dikti Nomor 38/DIKTI/Kep/2000 tentang pengaturan penerimaan mahasiswa baru perguruan tinggi. Tapi selalu saja setiap tahun ada korbannya, dan tak jarang berujung dengan kematian. Yang harus bertanggung jawab paling besar tentunya adalah menterinya, semoga Jokowi mampu menempatkan orang yang tepat di kabinetnya.

 

 “Yang  tadinya kuat akan menjadi lemah, yang tadinya kaya bisa menjadi miskin, demikian pula yang tadinya muda akan menjadi tua. Namun dendam kesumat tidak pernah mereda.”

 

 

 

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

214 thoughts on “Bullying harus dihentikan

  1. James
    October 23, 2014 at 10:04 pm

    TNI saja bullying Rakyat kok di Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *