Bom Meledak di Utan Kayu, 1 Polisi Tangannya Putus


JAKARTA — Sebuah bom berkekuatan ringan meledak di Institute Studi Arus Informasi (ISAI) Kantor
KBR 68 H atau yang lebih dikenal dengan Komunitas Utan Kayu. Dalam peristiwa tersebut, tangan Kasat
Reskrim Polres Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan putus terkena ledakan. Salah seorang saksi mata
yang juga pegawai KBR 68 H, Agus Mulyana, mengungkapkan bahwa sekira pukul 10.00 WIB paket
tersebut datang. Paket dalam bentuk kopor ini diketahui berisi buku. “30 menit kemudian paket tersebut
dibuka dan diketahui berisi buku berjudul ‘Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka Terhadap
Islam dan Kaum Muslimin’. Buku itu setebal 412 halaman,” kata Agus, Selasa (15/3/2011).

Pada pukul 11.00 WIB, kantor KBR 68 H didatangi sejumlah aparat kepolisian termasuk Kompol
Dodi Rahmawan. Mereka langsung mengecek paket yang dikirimkan untuk Ulil Abshar Abdalla, tokoh
Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga ketua DPP Partai Demokrat. Alamat sipengirim tertulis oleh
Drs Sulaiman Azhar, Lc, warga Jalan Bahagia Gg Pancer Nomor 29 Ciomas, Bogor. Si pengirim juga
mencantumkan nomor telepon 08132220579. Namun saat alamat tersebut didatangi, warga Ciomas,
Bogor, mengaku tidak mengetahui alamat yang dimaksud. Bahkan, nama pengirim alamat tersebut juga
tidak diketahui warga.

“Sekira pukul 16.00 WIB polisi dipimpin Kasat Reskrim akhirnya memutuskan untuk membuka paket
tersebut. Setelah kabelnya ditarik, tiba-tiba terjadi ledakan hingga menyebabkan tangan Kasat Reskrim
terputus,” tukasnya. Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Sutarman mengakui kesalahan prosedur yang
dilakukan anak buahnya saat berusaha menjinakkan paket buku yang diperkirakan bukan bom, dan hanya
petasan belaka. “Dikira itu petasan, makanya disiram air. Ketika ditarik kabelnya, tiba-tiba meledak,”
jelasnya.

Namun, Sutarman menyebutkan, bom tersebut berdaya ledak rendah. Sejauh ini, pihak kepolisian masih
melakukan penyelidikan di lokasi dan memeriksa saksi-saksi. Sutarman yang tiba pada petang tadi,
memantau langsung penyisiran yang dilakukan oleh Tim Gegana di lokasi, Selasa (15/3/2011).

Budayawan JJ Rizal mengatakan tujuan paket bom tersebut erat kaitannya dengan sikap pluralisme Ulil
yang kental dan pro Ahmadiyah. Namun, kata dia, saat ini Ulil tak hanya memiliki kekuatan kultural,
tetapi saat ini Ulil menyandang atribut kekuasaan Partai Demokrat. “Dia kan juga tokoh NU, selain itu
merupakan pemikir di tokoh lintas agama, dan dia memiliki ideologi saat ini berada langsung di belakang
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,” katanya.

Karena itu, kata Rizal, saat ini banyak pihak yang memainkan isu agama untuk menuju pertarungan 2014.
Bom di Utan Kayu, lanjutnya, lebih disebabkan pada motif dan konstelasi politik. “Kita bisa saja tebak-
tebakan pelakunya islam radikal, tetapi banyak orang yang memainkan pertarungan 2014, ini konstelasi
politik, saya melihatnya bukan hanya sekedar JIL dan Ahmadiyah,” tegasnya.

Budayawan JJ Rizal mengatakan selain berperan di dalam JIL, Ulil kini juga berada kuat di dalam ring
satu kekuasaan Partai Demokrat yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat. Karena itu, Ulil
juga yang menjadi mesin politik Partai Demokrat yang mendorong Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berani mengancam akan mebubarkan ormas anarkis. Ledakan bom tersebut merupakan reaksi cepat dari
sekelompok orang yang begitu emosional dan tanpa berpikir panjang. Rizal juga enggan menebak dalang
di balik pemboman di Utan Kayu tersebut. “Apalagi ini semua disebabkan oleh pergeseran dari kerancuan

demokrasi Indonesia, intinya tapi saya yakin bahwa SBY tak akan berani bubarkan ormas anarkis ataupun
Ahmadiyah,” tandasnya.

Digg This
Reddit This
Stumble Now!
Buzz This
Vote on DZone
Share on Facebook
Bookmark this on Delicious
Kick It on DotNetKicks.com
Shout it
Share on LinkedIn
Bookmark this on Technorati
Post on Twitter
Google Buzz (aka. Google Reader)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *